Bahasa
Seminar dan Diskusi dengan Peternak di Cirebon dan Kuningan
Seminar dan Diskusi
16 July 2019

PT. Sanbio Laboratories memiliki visi untuk membantu peternak unggas Indonesia dalam menghadapi t antangan penyakit unggas di peternakan. Salah satu kegiatan yang rutin dilakukan adalah seminar dan diskusi mengenai perkembangan penyakit dan teknis manajemen dengan peternak-peternak skala kecil maupun besar. Kegiatan seminar dan diskusi kali ini dilakukan di Cirebon dan Kuningan pada bulan Mei 2019 lalu bertepatan dengan bulan puasa. Seminar ini diikuti oleh peternak ayam layer dan broiler daerah Cirebon dan Kuningan dengan tema “Perkembangan Penyakit Viral Terkini, Penyakit Penurunan Produksi dan Pengetahuan tentang Product Knowledge”. Seminar dibawakan oleh Tim Technical Support Marketing PT. Mensana Aneka Satwa dan PT. Sanbio Laboratories. drh. Arief Hidayat, Syamsidar S.Pt, M.Si dan Tegar Aprilian S.Biotek.

Antusiasme peternak sangat terlihat dari banyaknya diskusi mengenai problem penyakit yang banyak dihadapi di kandang. Salah satu penyakit yang saat ini disoroti peternak adalah penurunan produksi telur. Penurunan produksi telur seringkali muncul dan menyebabkan puncak produksi sulit tercapai walaupun berbagai jenis vaksin telah rutin dilakukan.  Diskusi semakin hangat ketika perkembangan penyakit Avian Influenza (AI) kembali disinggung. Virus AI saat ini di Indonesia lebih didominasi oleh subtipe H5N1 clade 2.3.2 dengan varian-variannya serta AI H9N2. Nilai cross protection antibodi AI H5N1 clade 2.1.3 dengan AI H5N1 clade 2.3.2 dan AI H9N2 cukup rendah sehingga perlu vaksin yang homolog untuk pencegahan penyakit AI yang optimal.

Hal lain yang menjadi perhatian peternak adalah hal-hal apa saja yang harus diperhatikan peternak sebelum vaksinasi. Drh Arief Hidayat menjelaskan bahwa sebelum vaksinasi harus di cek masa kadaluarsa vaksin, label vaksin dimana ada informasi terkait kandungan vaksin,  jenis strain vaksin, cara penggunaan, dosis pemberian, dan yang paling utama vaksin harus dilakukan dengan tepat dan tidak diburu-buru. Problem penurunan feed intake juga turut dibahas oleh peternak di Kuningan. Salah satu solusi yang bisa diterapkan untuk mengatasi masalah ini adalah dengan meningkatkan frekuensi perataan pakan untuk memicu ayam terus makan serta penambahan vitamin B kompleks. Diskusi terkait cara pembacaan dan analis hasil uji laboratorium seperti uji serologi dan PCR juga antusias ditanyakan oleh peternak. Pengetahuan ini akan membuat peternak semakin aware dalam memonitor ternaknya dan menunjang pengambilan keputusan di kandang.    

             Seminar dan diskusi ini kemudian diakhiri dengan berbuka bersama sebagai wujud syukur dan kebersamaan. Kegiatan seperti seminar dan diskusi ini diharapkan memberikan wawasan dan informasi bagi peternak terkait perkembangan penyakit unggas saat ini dan cara-cara menghadapi problem di kandang. Dengan adanya informasi yang terus dibagikan dan diskusi yang dilakukan diharapkan dapat membantu peternak Indonesia menghadapi tantangan yang ada yang pada akhirnya akan mendorong peternakan Indonesia untuk terus maju dan berkembang.