
Ayam merupakan salah satu komoditas unggas yang mempunyai peran penting dalam menghasilkan daging dan telur untuk mendukung ketersediaan protein hewani, bulu, dan kotoran yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan industri dan pupuk organik.
Penyakit infeksius pada ayam masih merupakan masalah yang menimbulkan kerugian ekonomi yang sangat besar pada perusahan peternakan ayam. Produktivitas menjadi rendah (morbiditas dan mortalitas yang tinggi, laju pertumbuhan lambat, efisiensi penggunaan pakan menjadi rendah, dan kontinuitas produksi daging menjadi rendah), biaya pengobatan meningkat, harus melakukan dekontaminasi (pembersihan dan desinfeksi) dan vaksinasi ulang.
Oleh karena itu dalam tata laksana usaha peternakan ayam progam biosekuritas merupakan suatu hal penting yang harus dijalankan. Biosekuritas merupakan suatu sistem untuk mencegah penyakit baik klinis maupun subklinis, yang berarti sistem untuk mengoptimalkan produksi unggas secara keseluruhan, dan merupakan bagian untuk mensejahterakan hewan (animal welfare). Pada awalnya konsep biosekuritas diterapkan untuk menghasilkan unggas yang bebas penyakit tertentu (spesific patogen free) untuk keperluan penelitian secara eksperimental. Tetapi saat ini telah diterapkan pada berbagai jenis peternakan sebagi upaya praktis untuk mencegah masuknya organisme penyebab penyakit (patogen) dari luar ke dalam peternakan.
Biosekuritas adalah semua tindakan yang dilakukan untuk membunuh mikroorganisme diluar tubuh ayam baik yang ada di lantai, di dinding maupun di atap yang membahayakan kesehatan unggas serta menyebabkan hilangnya keuntungan dengan cara menerapkan ketiga elemen biosekuriti yang meliputi :1). Isolasi atau pemisahan kandang 2). Pengendalian lalu lintas dan 3). Sanitasi.
Tahap pertama adalah isolasi atau pemisahan lokasi peternakan bertujuan untuk menciptakan lingkungan peternakan ayam terlindungi dari pembawa penyakit (carrier) yang ditularkan oleh : manusia, formites, hewan liar, unggas tertular, udara ,air dan lain sebagainya.
Kemudian dilakukan tindakan pengendalian lalu lintas meliputi:1). Pengendalian lalu lintas manusia, hewan, peralatan dan kendaraan yang masuk dan keluar peternakan dan di dalam area peternakan, 2). Tidak mengijinkan orang dan kendaraan masuk tanpa kepentingan, dan 3). Menerapkan pola lalu lintas di peternakan yang benar bila mengontrol ayam yaitu harus dilakukan mulai dari ayam yang muda ke yang tua dan mulai yang sehat ke yang sakit.
Tahap terakhir yaitu tindakan sanitasi meliputi pembersihan dan desinfeksi secara teratur terhadap kandang, peralatan, dan kendaraan di peternakan dan memelihara kebersihan pekerja (cuci tangan, kaki, sepatu dan lain-lain. Pembersihan dan desinfeksi yang sering diberi nama dekontaminasi adalah pembuangan atau netralisasi organisme penyakit (virus, bakteri, parasit, jamur) melalui proses pembersihan dan desinfeksi. Pembersihan dan desinfeksi merupakan komponen kunci dari biosekuriti rutin di peternakan ayam. Adapun agen yang dapat mengendalikan organisme penyebab penyakit meliputi: (1). deterjen berfungsi sebagai pembersih (2). desinfektan, (3). Sinar matahari (sinar UV) dan (4). panas (api, uap).
Melalui biosekuritas serta pemberlakuan desinfeksi secara teratur diharapkan dapat menekan resiko kerugian usaha peternakan ayam serta kualitas kesehatan ayam dapat terjamin. Biosekuritas merupakan salah satu strategi dalam pencegahan penyakit ayam dan perlu menjadi standar dalam tata kelola usaha peternakan ayam.