
Peralihan antar musim atau yang kita kenal dengan istilah musim pancaroba merupakan suatu tantangan terhadap para peternak, khususnya dalam bidang perunggasan. Musim pancaroba pada negara tropis seperti Indonesia akan identik dengan fluktuasi suhu yang tinggi dan terkadang tidak menentu, hal ini dapat mengakibatkan banyak unggas yang terserang berbagai penyakit, baik penyakit pernafasan ataupun pencernaan. Untuk mengatasi hal-hal yang tidak diinginkan saat musim pancaroba terjadi, peternak harus melakukan pencegahan secara optimal, yaitu melakukan biosekuriti dengan baik dan benar.
Biosekuriti dalam perungasan dapat dibagi menjadi empat titik yaitu, akses farm (1), akses kandang (2), manajemen kesehatan flock (3), manajemen farm (4). Pada dasarnya, akses keluar masuk farm merupakan poin kritis untuk masuknya penyakit. Memasang pagar yang kokoh dan melakukan disinfeksi setiap personel, termasuk kendaraan yang keluar masuk ke dalam farm adalah salah satu cara dalam mengontrol jalur keluar masuk ke dalam farm. Jalur keluar masuk farm ini sendiri harus dilakukan pemeliharaan secara berkala agar tidak berlubang ataupun menyimpan genangan air. Genangan air dapat membawa banyak bibit penyakit infeksius yang akan disalurkan oleh personel ataupun kendaraan yang melewati genangan air tersebut.
Akses kandang atau pintu masuk ke kandang adalah benteng terakhir dalam mencegah masuknya penyakit infeksius. Selain pintu kandang yang harus selalu tertutup, peternak harus menyediakan tempat/ruangan transit untuk personel, dimana pada ruangan ini para personel yang masuk ataupun keluar harus melakukan disinfeksi terhadap diri sendiri (mandi) serta barang-barang yang akan dibawa masuk. Area antara ruang transit dan lokasi ayam berada harus diberi jarak, dan akan lebih bagus lagi jika diberi dinding dan pintu sehingga terpisah. Ruangan transit dan kandang tersebut juga harus dilakukan pembersihan dan disinfeksi secara regular. Penyemprotan disinfektan, sanitasi tangan, pembersihan sepatu boots, pakaian khusus adalah beberapa hal yang penting untuk dilakukan.
Manajemen flock dan farm sendiri dapat dilakukan secara bersamaan, dimana peternak harus memperhatikan kesehatan ayamnya secara berkala. Hal ini terkait juga dengan penanganan ayam yang sakit, dimana apabila ada ayam yang sakit ataupun mati, ayam tersebut harus segera dikeluarkan dan dipisahkan ke tempat yang lain. Ayam yang mati dapat dikubur atau dibakar dengan incinerator, pemusnahan ini sendiri harus dilakukan sesuai regulasi agar tidak membahayakan lingkungan. Selain kesehatan, pest control juga penting untuk dilakukan pada farm. Ada banyak hama yang menjadi vektor sebuah penyakit infeksius terhadap ayam, beberapa diantaranya adalah tikus, serangga, ataupun burung liar. Setelah itu, biosekuriti terhadap pakan dan air minum pun perlu diperhatikan, termasuk komposisi dan nutrisi yang akan masuk ke dalam tubuh ayam agar tidak mudah terkena penyakit.
Sumber: BC Poultry Biosecurity Reference Guide (2012)