
Penurunan produksi telur yang diakibatkan oleh virus dapat menimbulkan kerugian yang tinggi bagi peternak ayam petelur. Penyebaran virus yang cepat dan tidak dapat ditangani dengan obat-obatan seperti antibiotik membuat peternak harus berpikir keras dalam melindungi kesehatan ternak unggasnya. Beberapa virus yang dapat menyebabkan penurunan produksi adalah:
- Newcastle Disease (ND)
Penyakit ini disebabkan oleh Avian Paramyxovirus type-1(APMV-1), genus Avulavirus, family Paramyxoviridae. Pengaruh pada produksi telur biasanya adalah penurunan produksi, kualitas telur jelek, warna abnormal, serta bentuk dan permukaan kerabangnya abnormal.
- Infectious Bronchitis (IB)
Infectious Bronchitis disebabkan olehCoronavirus. Ayam petelur dewasa yang terserang virus IB akan mengalami penurunan produksi hingga mencapai 60% dalam kurun waktu 6–7 minggu dan selalu disertai dengan penurunan mutu telur berupa bentuk telur tak teratur, kerabang telur lunak dan albumin (putih telur) cair.
- Avian Influenza (AI)
Virus Avian Influenza terutamaAI subtipe H9N2 dapat menyebabkan penurunan produksi. Virus AI Subtipe H9N2 termasuk kedalam kelompok Low Pathogenic Avian Influenza (LPAI) yang tidak menyebabkan kematian tinggi. Virus ini menyebabkan rusaknya saluran reproduksi ayam ditandai dengan ovarium dan oviduk kemerahan, kuning telur tampak seperti brokoli, dan yang sangat nampak terlihat adalah penurunan produksi yang sangat tajam (dapat mencapai 5-10% per hari).
- Egg Drop Syndrome (EDS)
Penyakit Egg Drop Syndrome disebabkan oleh Adenovirus tipe I. Ayam yang terinfeksi terlihat sehat tetapi telur yang diproduksi memiliki kerabang tipis hingga tanpa kerabang. Pada umumnya terjadi pada awal periode bertelur, sehingga puncak produksi tidak tercapai.
Untuk menghadapi penyakit virus penyebab penurunan produksi ayam petelur, istilah “Mencegah lebih baik daripada Mengobati” tampaknya sangat diperlukan. Pencegahan dapat berupa biosekuriti dengan mendukung lingkungan eksternal ayam yang sehat dan mengurangi paparan virus luar, serta vaksinasi mendukung pengebalan terhadap virus dari dalam tubuh ayam sendiri. Berbagai produk vaksinasi baik vaksin live (Sanavac ND Clone, Sanavac ND LS, Sanavac Clone/H120), maupun vaksin kill/inaktif (Sanavac ND K, Sanavac ND G7, Sanavac ND IB K, Sanavac AI, Sanavac ND AI, Sanavac AI Plus, Sanavac ND AI Plus) untuk membantu pengebalan tubuh ayam terhadap tantangan penyakit ini. Dengan pencegahan yang tepat, kerugian akibat penurunan produksi telur yang disebabkan oleh penyakit viral dapat diatasi.