
Kandang merupakan salah satu komponen penting dalam peternakan, selain sebagai tempat berlindung dari perubahan cuaca panas, hujan dan angin, kandang juga berfungsi untuk melindungi unggas dari penyakit. Kandang pada unggas memiliki berbagai tipe, yaitu kandang terbuka, kandang semi tertutup dan kandang tertutup. Kandang terbuka adalah kandang yang memiliki dinding terbuka, biasanya terbuat dari bambu dan kandang ini banyak ditemui pada peternakan kecil. Kandang semi tertutup adalah kandang yang terdiri dari gabungan kandang terbuka dan tertutup, kandang ini memiliki bagian luar seperti kandang terbuka namun memiliki tirai yang dapat dibuka untuk memperoleh cahaya pada siang hari. Kandang tertutup adalah kandang yang memiliki sistem tertutup sehingga pengaturan suhu, udara, cahaya dan kelembapan pada kandang diatur dengan menggunakan alat. Kandang tertutup dirancang agar mampu melindungi unggas dari berbagai faktor luar yang dapat mengganggu performa dari unggas. Kandang tertutup memiliki biosekuriti yang tinggi yang bertujuan melindungi ayam dari bahaya patogen dari luar kandang.
Biosekuriti merupakan serangkaian praktik dan tindakan yang diambil untuk membatasi, mengendalikan, atau mencegah masuknya dan penyebaran penyakit menular di tempat dan fasilitas unggas (Eltholth et al. 2016; Scot et al. 2018). Tiga komponen tindakan biosekuriti adalah isolasi, pengendalian lalu lintas, dan sanitasi (Kouam 2018).
- Isolasi
Isolasi merupakan suatu tindakan untuk memisahkan unggas yang baru datang atau hewan sakit dengan hewan sehat untuk mencegah penyebaran penyakit. Fasilitas yang digunakan untuk tindakan isolasi harus dalam keadaan bersih dan didisinfeksi. Penerapan isolasi meliputi tindakan terhadap hewan yang baru datang, hewan sakit, hewan sehat, hewan mati dan kotoran hewan. Unggas yang baru datang tidak digabung dengan hewan yang sudah ada sebelumnya di peternakan dan hewan dipisahkan berdasarkan umur datang. Unggas sakit diisolasi dari unggas sehat untuk mencegah penyebaran penyakit. Unggas mati segera dikuburkan jauh dari peternakan dan feses diolah dengan baik agar tidak menyebabkan penyakit di peternakan.
- Pengendalian Lalu Lintas
Pengendalian lalu lintas dapat dilakukan dengan cara pelarangan terhadap orang luar yang tidak berkepentingan masuk ke dalam lingkungan peternakan serta dilakukan pencatatan terhadap pengunjung yang datang. Hal ini bertujuan untuk mencegah bibit penyakit masuk ke dalam lingkungan peternakan. Petugas kandang jika ingin masuk terlebih dahulu melakukan sanitasi personal seperti mandi, mengganti baju dengan baju kandang, sepatu kandang yang telah didesinfeksi dan topi khusus kandang. Pengendalian lalu lintas juga berlaku pada kendaraan unggas dan hewan liar. Hewan yang baru datang sebaiknya diketahui status vaksinasinya, hal ini merupakan tindakan untuk memaksimalkan biosekuriti. Oleh sebab itu, mengetahui status kesehatan hewan yang baru datang sangat penting. Kontrol lalu lintas di peternakan harus dibuat dengan baik untuk menghentikan atau meminimalkan kontaminasi pada hewan, pakan, dan peralatan yang digunakan. Kendaraan yang akan masuk ke dalam lingkungan peternakan terlebih dahulu didesinfeksi dengan desinfektan untuk mencegah kendaraan membawa bibit penyakit ke lingkungan kandang. Hewan liar seperti unggas liar, anjing, kucing, tikus, serangga dan hewan lainnya juga perlu dikendalikan agar tidak masuk ke peternakan. Pengendalian dapat dilakukan seperti adanya pagar keliling, mengunci pintu masuk peternakan dan penutupan lubang-lubang akses ke lingkungan peternakan.
- Sanitasi
Sanitasi merupakan tindakan pencegahan terhadap kontaminasi yang disebabkan oleh feses. Kontaminasi feses dapat masuk melalui oral pada hewan. Kontaminasi ini dapat terjadi pada peralatan yang digunakan seperti tempat pakan dan minum. Langkah pertama tindakan sanitasi adalah untuk menghilangkan bahan organik terutama feses. Pembersihan dan desinfeksi dilakukan secara menyeluruh pada area kandang, liter harus diangkat dan sisa-sisa yang menempel harus disikat dan disemprot air. Peralatan seperti tempat minum, tempat makan, sekop, tempat telur, tempat kotoran dan lainnya harus dibersihkan dan didesinfeksi setelah digunakan. Penyemprotan desinfektan pada alat yang digunakan baik di dalam atau di luar lingkungan kandang yang bertujuan untuk membunuh bibit penyakit. Jenis desinfektan yang biasa digunakan adalah formaldehyde karena memiliki keunggulan mudah menembus bagian dalam yang dijadikan sasaran sanitasi. Selain itu juga, dapat menggunakan glutaraldehid dan ammonium quartener.
DAFTAR PUSTKA
Eltholth M, Mohamed R, Elgohary F, and Elfadl E. 2016. Assessment of biosecurity practices in broiler chicken farms in Gharbia Governorate, Egypt. Alexandria Journal of Veterinary Sciences. 49 (1): 68–77.
Scott AB, Singh M, Groves P, et al. 2018. Biosecurity practices on Australian commercial layer and meat chicken farms: performance and perceptions of farmers. PLoS One. 13 (4).
Kouam MK, Jacouba M, Nsangou IN, and Teguia A. 2018. Assessment of biosecurity level in small-scale broiler farms in the Western highlands of Cameroon (Central Africa). Tropical Animal Health and Production. 50 (7): 1529–1538.