Bahasa
Cuaca Ekstrem Picu Peningkatan Kasus Penyakit Viral
Penyakit Viral
22 January 2021

Cuaca ekstrem, yang terjadi di Indonesia saat ini tak hanya menyebabkan berbagai bencana alam, namun juga mengganggu produksi dan pasokan ayam. Kondisi  suhu yang cepat berganti & hujan deras yang berlangsung lama akan membuat ayam rentan terserang penyakit karena daya tahan tubuh yang turun.

Untuk mengantisipasi gangguan kesehatan ayam sebagai dampak negatif perubahan cuaca yang tidak menentu (anomali iklim), kita perlu mengetahui dan memperhatikan penyakit yang mudah menyerang  ayam. Penyakit tersebut, di antaranya ND, IB, dan AI. Selain itu, peternak juga harus mewaspadai penyakit yang mengganggu pencernaan ayam. Terutama, penyakit dari bakteri E. coli yang dapat menyerang melalui pakan dan air minum.

Pengetahuan tentang penyakit akibat perubahan iklim yang terjadi serta pencegahannya penting untuk dapat mengantisipasi resiko ini lebih awal.  Salah satu penyakit yang mudah menyerang ayam, adalah Avian Influenza (AI). Penyakit ini disebabkan oleh Virus famili orthomyxoviridae. Tanda-tanda penyakit ini sangat bervariasi tergantung spesies, jenis kelamin, infeksi ikutan, dan virus yang menginfeksi. Secara garis besar indikasi ayam yang sudah terjangkit virus AI adalah aktivitas ayam menurun, konsumsi pakan menurun, ayam mengeram lebih lama, produksi telur menurun, gangguan pernapasan dari yang ringan sampai berat, batuk, bersin lakrimasi yang berlebihan, sinusitis, terdapat sianose pada kulit yang tidak berbulu, gangguan saraf dan diare. Dari tanda klinis ini, biasanya hanya salah satu tanda saja yang terlihat atau kombinasi beberapa gejala. Pada kasus yang sangat cepat ayam - ayam mengalami kematian mendadak tanpa tanda-tanda sakit fisik sebelumnya.

Selain virus AI, cuaca ekstrem saat ini juga bisa menyebabkan unggas rentan terjangkit penyakit pilek ayam (Infectious Coryza). Infectious coryza merupakan penyakit pernafasan pada ayam, yang disebabkan oleh infeksi bacterial Haemophilus paragallinarum. Secara umum penyakit ini dikenal sebagai penyakit yang menyebabkan kematian rendah tetapi morbiditasnya tinggi. Penyakit Infectious coryza dapat ditemukan pada ayam sejak umur 3 minggu hingga masa produksi. Gejala awal penyebaran penyakit ini ditandai dengan adanya bersin-bersin, kelopak mata biasanya kemerahan, ayam akan mengeluarkan suara ngorok “halus”, gangguan makan dan minum (anoreksia), gangguan pertumbuhan, produksi telur turun dan ayam mengalami diare.

Penyakit lain yang mudah menjangkiti ayam, yaitu infectious bronchitis (IB). penyakit ini disebabkan oleh virus Coronaviridae. Tanda klinis ayam terjangkit penyakit ini yaitu pada ayam muda ditandai dengan sulit bernapas, sedikit ngorok dari hidung dan mata keluar eksudat (lendir). Produksi telur menurun antara 10-50%, bentuk telur abnormal, dan daya tetas menurun.

Newcastle disease (ND) atau sering juga disebut dengan Penyakit Tetelo merupakan suatu penyakit pernafasan dan sistemik yang bersifat akut dan mudah sekali menular yang disebabkan oleh Avian Paramyxovirus type-1(APMV-1), genus Avulavirus, family Paramyxoviridae. Tanda-tanda klinis ND sangat bervariatif tergantung type virus ND, diantaranya: ayam terlihat lesu, peningkatan frekuensi pernafasan, kehilangan nafsu makan, penurunan konsumsi air, kelemahan dan dapat berakhir dengan kematian, penurunan produksi telur secara drastis bahkan produksi dapat berhenti total, gangguan pernafasan yang berat dan mendadak, ada gangguan saraf,  kerabang telur terlihat kasar, adanya kematian yang mencapai 50 – 100%.

Penanggulangan penyakit di cuaca yang ekstrem ini dapat dilakukan dengan cara pengobatan melalui pemberian antibiotik / antibakteri untuk mengobati infeksi sekunder bakteri. Pemberian multivitamin sebagai pengobatan suportif sangat dianjurkan untuk mempercepat kesembuhan jaringan yang rusak. Karantina ayam yang sakit merupakan salah satu upaya pengendalian penyebaran penyakit. Desinfeksi kandang, peralatan dan lingkungan dengan tepat secara berkala serta vaksinasi merupakan upaya pencegahan penyebaran dan serangan penyakit yang penting di cuaca yang ekstrem. Vaksinasi dapat diberikan dalam bentuk live maupun kill baik tunggal maupun kombinasi sesuai program vaksinasi masing-masing peternak (http://www.sanbiolabs.com/product).

Referensi : Charles Rangga Tabbu, 2000, Penyakit Ayam dan Penanggulangannya-Vol.1, Penerbit Kanisius, Yogyakarta