
Biosekuriti adalah sejenis program yang dirancang untuk melindungi kehidupan. Dalam arti yang sederhana untuk peternakan ayam adalah membuat agen penyakit jauh dari tubuh ayam dan menjaga ayam jauh dari agen penyakit. Menurut Winkel (1997) biosekuriti merupakan suatu sistem untuk mencegah penyakit baik klinis maupun subklinis, yang berarti sistem untuk mengoptimalkan produksi unggas secara keseluruhan, dan merupakan bagian untuk mensejahterakan hewan (animal welfare). Pada awalnya konsep biosekuriti diterapkan untuk menghasilkan unggas yang bebas penyakit tertentu (spesific pathogen free) untuk keperluan penelitian secara eksperimental. Tetapi saat ini telah diterapkan pada berbagai jenis peternakan sebagai upaya praktis untuk mencegah masuknya organisme penyebab penyakit (patogen) dari luar ke dalam peternakan.
Aspek-aspek yang menjadi ruang lingkup program biosekuriti adalah upaya memberantas dan mengendalikan penyakit-penyakit tertentu, memberikan kondisi lingkungan yang layak bagi kehidupan ayam, mengamankan keadaan produk yang dihasilkan, mengamankan resiko bagi konsumen, dan resiko bagi karyawan yang terlibat dalam tatalaksana usaha peternakan ayam. Aspek-aspek biosekuriti peternakan ayam sangat penting mengingat cara pemeliharaannya yang dikandangkan, dan dalam jumlah yang banyak, sehingga ayam rentan terhadap ancaman berbagai macam penyakit baik yang menular maupun tidak menular. Pelaksanaan program biosekuriti dapat dilakukan dengan cara :
- Kontrol lalu lintas
Biosekuriti ini secara umum memberlakukan kontrol tehadap lalu lintas orang, seperti mengunci pintu dan melarang semua pengunjung, atau mengizinkan masuk orang tertentu dan personil yang dibutuhkan (profesional) setelah mereka didesinfeksi, mandi semprot, lalu memakai sepatu khusus, baju penutup, dan topi khusus yang telah didesinfeksi. Lalu lintas kendaraan yang memasuki areal peternakan juga harus dimonitor secara ketat. Kendaraan yang memasuki farm harus melewati kolam desinfeksi yang terdapat di belakang gerbang pintu masuk. Kendaraan yang bisa masuk ke area peternakan adalah kendaraan pengangkut makanan, DOC, ataupun peralatan kandang lainnya.
- Vaksinasi
Aspek lain dari biosekuriti adalah mencegah penyakit melalui vaksinasi. Karena tidak ada obat yang dapat melawan infeksi virus, maka vaksinasi sebelum infeksi terjadi menjadi pilihan utama untuk melindungi ayam. Vaksin bisa dalam bentuk live atau kill. Penggunaan vaksin live dan vaksin kill disesuaiakan dengan program masing-masing farm. Yang penting dalam vaksinasi adalah pelaksanaan program vaksinasi dengan tetap melakukan monitoring titer antibodi untuk memutuskan revaksinasi ulang atau menundanya sesuai dengan program yang dibuat. Beberapa faktor yang mempengaruhi keberhasilan vaksinasi seperti, umur, jenis vaksin, dosis, aplikasi, dll.
- Pencatatan Riwayat Flok/Kandang
Mencatat riwayat flok adalah cara yang mudah untuk menjaga kesehatan flok ayam. Ayam harus secara rutin diperiksa kesehatannya ke laboratorium, dengan mengecek titer darahnya terhadap penyakit tertentu, monitoring bakteriologis dan sampling lainnya. Laporan hasil pemeriksaan laboratorium harus disimpan bersamaan dengan data performa setiap flok atau kandang. Laporan ini sangat bermanfaat begitu masalah muncul.
- Pencucian Kandang Ayam
Pencucian kandang ayam merupakan kegiatan biosekuriti yang paling berat. Segera setelah flok ayam diafkir dan liter diangkat keluar kandang, tindakan berikutnya adalah pembersihan dan desinfeksi terhadap seluruh kandang dan lingkungannya. Gumpalan liter harus diangkat dan sisa-sisa yang menempel harus disikat dan disemprot air. Peralatan seperti penggaruk, sekop, truk pengangkut, wadah-wadah pengangkut kotoran (manure), dan lain-lain semuanya harus dibersihkan dan didesinfeksi setelah dipakai.
- Kontrol terhadap pakan
Biosekuriti terhadap pakan harus dilakukan mengingat banyaknya agen penyakit dan toksin yang dapat mencemari pakan. Upaya yang harus dilakukan adalah melakukan upaya pencegahan berkembangnya toksin jamur dengan menambahkan toxin binder, melakukan sanitasi truk pengangkut pakan, memperhatikan lama penyimpanan bahan baku ataupun penyimpanan pakan jadi.
- Kontrol Air
Air merupakan sumber penularan penyakit yang utama selain melaui pakan dan udara. Berbagai penyakit yang ditularkan melalui air antara lain Salmonellosis, Kolibasilosis, Aspergillosis dan Egg Drop Syndrome. Monitoring untuk program biosekuriti air adalah:
- Melakukan pemeriksaan kualitas air minimal sekali dalam satu tahun yang meliputi pemeriksaan kimiawi (kesadahan, metal, mineral) dan bakteriologis.
- Perlakuan sanitasi air minum ayam umumnya dilakukan dengan cara klorinasi, tetapi saat ini sudah banyak produk komersial lain seperti pemberian asam organik.
- Secara teratur melakukan flushing (penggelontoran) air di instalasi air di dalam kandang minimal seminggu sekali. Perlakuan ini dilakukan mengingat seringnya peternak memberikan vitamin, mineral ataupun antibiotik melalui air minum.
- Kontrol limbah (sisa-sisa) produksi dan ayam mati
Limbah ini harus dijauhkan dan dimusnahkan sejauh mungkin dari area produksi. Bila mungkin harus ada petugas khusus yang mengambil sisa produksi ini secara teratur untuk dibuang atau dimusnahkan di luar area produksi. Apabila tidak memungkinkan maka harus dipilih lokasi di dalam wilayah peternakan yang memungkinkan sisa-sisa produksi ini tidak mengganggu kegiatan produksi lainnya serta mencegah pencemaran lingkungan. Liter basah atau yang sudah menggumpal segera diangkat ke tempat yang telah di sediakan. Ayam mati segera mungkin diambil dari kandang dan setelah dilakukan pemeriksaan bedah pasca mati maka secepatnya dibakar dan dibuang ke tempat yang sudah disediakan.
Daftar Pustaka :
Wingkel, P.T. 1997. Biosecurity in Poultry Production: Where are we and where do we go? Prosiding 11th International Congress of the World Poultry Association.
Shane, S.M. 1998. Buku Pedoman Penyakit Ungas. American Soybean Association