
Antibodi adalah protein yang terbentuk dari hasil respon terhadap antigen yang masuk ke dalam tubuh ayam. Adanya antigen yang masuk sebagai benda asing ini dikenali system kekebalan tubuh sehingga system kekebalan tubuh membentuk antibodi. Ikatan molekul antigen-antibodi sedemikian rupa sehingga hanya antibodi yang timbul sebagai respon terhadap suatu antigen spesifik saja yang cocok dengan permukaan antigen itu sekaligus bereaksi dengannya.
Secara umum sistem kekebalan unggas tidak berbeda jauh dengan sistem kekebalan pada mamalia. Unggas memiliki dua organ limfoid primer yaitu timus dan Bursa Fabricius. Bursa Fabricius merupakan organ limfoid primer yang memiliki fungsi sebagai tempat pematangan dan diferensiasi sel dalam pembentukkan antibodi, sehingga sel ini disebut sel B. Sel B dibagi menjadi sel plasma dan sel B memori, sedangkan sel T didiferensiasi menjadi sel T pembantu, sel T supresor, sel T sitotoksik (sel T pembunuh), dan sel T memori.
Dalam kondisi tidak terpapar suatu antigen tertentu, sel limfosit B akan tetap dalam keadaan dormant (mati suri) di dalam jaringan limfoid. Saat antigen masuk ke dalam tubuh, makrofag dalam jaringan limfoid akan memakan/ memfagositosis antigen tersebut dan akan mengundang limfosit B didekatnya. Selain itu, antigen tersebut akan dibawa ke sel T pembantu pada waktu yang bersamaan. Limfosit B akan berproliferasi menghasilkan sel plasma dan sel B memori. Setelah itu, sel plasma akan menghasilkan antibodi sebagai sistem kekebalan humoral. Antibodi tidak dapat menembus sel, sehingga hanya akan bekerja saat antigen berada di luar sel misalnya dalam aliran darah. Antibodi bekerja dengan dua cara untuk mempertahankan kekebalan tubuh terhadap suatu agen penyakit yaitu yang pertama dengan cara langsung menginaktifasi agen penyebab penyakit, dan yang kedua dengan mengaktifkan sistem komplemen yang kemudian akan menghancurkan agen penyakit tersebut.
Saat antigen masuk ke dalam tubuh unggas maka tubuh akan terangsang dan memunculkan suatu respon awal yang disebut dengan respon imun primer. Respon ini membutuhkan waktu yang lebih lama untuk membentuk sel limfosit dan juga membentuk ingatan imunologik berupa sel-sel limfosit yang lebih peka terhadap antigen. Saat antigen yang sama memasuki tubuh, maka respon yang akan muncul adalah respon imun sekunder. Respon ini akan lebih cepat, lebih kuat, dan akan berlangsung lebih lama.