Bahasa
Avian Influenza di Indonesia dan Pencegahannya
Penyakit Avian Influenza
15 May 2019

Avian Influenza (AI) merupakan salah satu penyakit unggas yang disebabkan oleh virus Influenza tipe A dan termasuk ke dalam famili Orthomyxoviridae. Virus Avian Influenza dibedakan menjadi beberapa subtipe berdasarkan protein yang melapisi permukaan virus yaitu Haemaglutinin (H) dan Neuraminidase (N), misalnya seperti subtipe H5N1 dan H9N2. Kedua protein ini memiliki peran penting dalam penetrasi virus ke dalam tubuh unggas. Selain itu, virus AI termasuk dalam virus RNA single strain dengan kemampuan proof reading kode genetik yang tidak baik sehingga sangat rentan mutasi. Potensi mutasi ini didukung karakteristik AI yang relatif tidak stabil di lingkungan. Apabila mutasi terjadi pada bagian protein penetrasi virus ke tubuh hospes (misalnya protein H), maka efektivitas vaksin AI di lapangan dapat terganggu. Hal inilah yang mungkin menyebabkan virus AI sulit dibasmi di Indonesia. Wabah penyakit AI terjadi pertama kali di Indonesia pada tahun 2003 dan diidentifikasi sebagai AI subtipe H5N1 clade 2.1.3. Vaksinasi AI yang minim membuat wabah ini sulit dikendalikan dan menyebabkan kematian tinggi. Pada tahun 2012, AI subtipe H5N1 clade 2.3.2 mulai teridentifikasi di Indonesia. Virus ini menyerang bebek dan ayam. Monitoring PT. Sanbio Laboratories menunjukkan bahwa virus AI subtipe H5N1 clade 2.3.2 ini juga memiliki potensi untuk terus bermutasi. Pada tahun 2017 teridentifikasi virus AI subtipe H9N2 di Indonesia. Berbeda dengan AI subtipe H5N1, AI subtipe H9N2 ini tidak menimbulkan kematian tinggi namun menyebabkan penurunan produksi yang signifikan. AI subtipe H9N2 menyerang ovarium sehingga membubur atau berbentuk seperti brokoli. Dari hasil pemantauan genetik dan antigenik, virus AI H9N2 ini sangat berbeda dengan AI H5N1 yang ditunjukkan dengan cross proteksi antara keduanya yang sangat rendah. 

Salah satu cara pencegahan AI adalah dengan vaksinasi. Vaksinasi yang paling baik adalah dengan vaksin yang mengandung virus homolog dengan virus tantang lapang. Semakin tinggi kemiripan virus vaksin dengan virus lapang (homolog) maka pengenalan tubuh unggas terhadap virus yang menginfeksi akan semakin baik sehingga mampu membuat antibodi spesifik. Hasilnya, protektivitas vaksin akan semakin baik. Oleh karena itu, PT. Sanbio Laboratories memproduksi vaksin AI menggunakan isolat lapang. Beberapa vaksin produksi PT. Sanbio laboratories yang mengandung AI adalah:

  • Sanavac AI: Vaksin AI Subtipe H5N1 clade 2.1.3
  • Sanavac AI Plus: Vaksin AI Subtipe H5N1 clade 2.3.2
  • Sanavac ND AI: Vaksin kombinasi ND dengan AI Subtipe H5N1 clade 2.1.3
  • Sanavac ND AI Plus: Vaksin kombinasi ND dengan AI Subtipe H5N1 clade 2.3.2

Keempat vaksin ini diformulasi khusus untuk mengatasi tantangan virus AI di lapangan. Kandungan virus dalam vaksin yang tinggi dalam bentuk inaktif akan mampu memberikan proteksi yang optimal dan durasi imunitas yang lama. Selain itu, karena vaksin dibuat dalam bentuk inaktif maka aman digunakan untuk menginduksi kekebalan tubuh ayam. Dengan vaksin AI yang sesuai kondisi lapangan dan aman maka pencegahan terhadap AI akan lebih optimal.